PENGARUH ABU BATU DARI LIMBAH PRODUKSI STONE CRUSHER SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU K-250

  • Selpa Febrio Universitas Ekasakti Padang, Indonesia
  • Melda Fajra Universitas Ekasakti Padang, Indonesia
  • Al-Azhar Al-Azhar Universitas Ekasakti Padang, Indonesia
Keywords: Abu Batu, Bahan Substitusi, Beton, Kuat Tekan

Abstract

Limbah abu yang dihasilkan stone crusher mempunyai struktur yang tajam, sehingga dapat membentuk ikatan yang cukup kuat. Selain itu, abu batu juga dapat digunakan pada konstruksi bangunan sederhana. Campuran abu batu yang digunakan sebagai bahan pengganti digunakan sebagai campuran beton 0%, 10%, 20% dan 30% untuk mengetahui kuat tekan beton dengan menggunakan abu batu sebagai bahan pengganti. Hasil penelitian dilakukan pengujian kuat tekan beton umur 7 hari, dengan menggunakan abu batu sisa produksi alat pemecah batu 0%, nilai rata-rata kuat tekan beton adalah 269,1 kg/cm2,10 % rata-rata penggunaan abu batu sisa yang dihasilkan selama produksi stone crusher. . nilai kuat tekan beton sebesar 278,7 kg/cm2, penggunaan abu limbah produksi stone crusher sebesar 20%, kuat tekan rata-rata beton sebesar 287,2 kg/cm2 dan penggunaan abu limbah produksi stone crusher adalah 30% maka nilai rata-rata kuat tekan beton adalah 294,3 kg/cm2. Pemanfaatan limbah produksi stone crusher fly ash sebagai pengganti agregat halus pada beton optimal dengan nilai kuat tekan rata-rata sebesar 294,3 kg/cm2 pada persentase 30% menjadi pedoman untuk penelitian selanjutnya dengan persentase lain misalnya 35%. . , 40% dan seterusnya..

References

American Standard For Testing Material. “Annual Book Of ASTM Standard:Standard Specification For Concrete Aggregates”, ASTM C33. United States.

Ardianti,M. (2020). Pengaruh Variasi Bubuk Cangkang Telur dan Abu Batu sebagai Bahan Substitusi Pada Campuran Beton. Jurusan Terknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Bangka Belitung.

Badan Standarisasi Nasional. 2012. SNI 7656-2012 Tata Cara Pemilihan Campuran Beton Normal, Beton Berat, dan Beton Massa. Bandung: Badan Standarisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2834-2002 Gradasi Berdasarkan Kategori Zona Kekasaran . Bandung: Badan Standarisasi Nasional.

Badan Standarisasi Nasional. 2012. ASTM C 117:2012, Metode uji bahan yang lebih halus dari saringan 75 (No. 200) dalam agregat mineral dengan pencucian, BSN.

Badan Standarisasi Nasional. 2012. ASTM C 136:2012, IDT Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar, BSN.

Mulyono, Tri (2003). Teknologi Beton. Jakarta.

PBI 1971 N.I-2. 1979. Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Badan Standarisasi Nasional Indonesia.

Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2.

Standar Nasional Indonesia 03-2834-2000. Tata cara pembuatan rencana beton normal.

Standar Nasional Indonesia 1974:2011, Cara Uji Kuat Tekan Beton Benda Uji Silinder.

SNI 1969:2016 Metode Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Kasar.

SNI 1970:2016 Metode Uji Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus.

Tjokrodimuljo, K. 2007. Teknologi Beton. Biro Penerbit Teknik Sipil Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil dan Lingkungan, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Published
2024-05-30
How to Cite
Febrio, S., Fajra, M., & Al-Azhar, A.-A. (2024). PENGARUH ABU BATU DARI LIMBAH PRODUKSI STONE CRUSHER SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU K-250. Journal of Applied Engineering Scienties, 7(2), 202-211. Retrieved from https://ojs-ft.ekasakti.org/index.php/JAES/article/view/134