ANALISIS DIMENSI SALURAN DRAINASE PADA KOTA PAINAN
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Saluran Drainase Jalan Kota Painan)
Abstract
Sungai Batang Pinang Gadang dan Sungai Batang Pinang Ketek. Dengan adanya dua sungai besar yang nantinya sebagai penyaluraan air yang ada pada daerah pemukiman menuju laut, Sehingga Kota Painan harus memilki sistem drainase yang baik. Menganalisa debit banjir rencana periode ulang 10 tahun, data curah hujan yang diperoleh dari Badan Metreologi dan Geofisika Stasiun Bandar Udara Sta selama 10 tahun terakhir akan dilakukan uji kelayakan probabilitas hujan periode ulang 10 tahun dengan Metode Distribusi Gumbel = 162,6 mm. Upaya penanggulangan banjir di daerah perkotaan dengan memperbesar dimensi, saluran untuk menampung debit yang telah direncanakan, yakni : Saluran Primer Qrencana = 0,328 m3/det lebih kecil dari hasil Qdimensi yang ada = 3,061 m3/det, sehingga (memenuhi). Saluran Sekunder Qrencana = 20,784 m3/det lebih kecil dari hasil Qdimensi yang ada = 0,735 m3/det, sehingga (tidak memenuhi). Saluran Tersier Qrencana = 0,210 m3/det lebih kecil dari hasil Qdimensi yang ada = 0,160 m3/det, sehingga (tidak memenuhi). Permasalahan drainase perkotaan khususnya di daerah pantai bukanlah persoalan yang sederhana, banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan, antara lain : pertambahan debit banjir akibat perubahan tata guna lahan, penyempitan, pendangkalan saluran akibat desakan pemukiman, endapan sedimen, reklamasi pantai, permasalahan sampah dan pasang surut. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder berdasarkan data curah hujan 10 tahun terakhir agar analisis dimensi saluran drainase pada Kota Painan teratasi dengan baik dan benar. Metode analisa data yang digunakan adalah debit (Q) aliran air rencana untuk saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier.