PENGARUH PENGGUNAAN ABU SABUT KELAPA PADA BATAKO TERHADAP PENGURANGAN KEBISINGAN

  • Toni Marta Yudha Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti Padang
  • Elly Marni Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti Padang
  • Cut Dona Kordelia Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Perencanaan, Universitas Ekasakti Padang
Keywords: Abu sabut kelapa, batako, peredam, kebisingan

Abstract

Polusi suara pada lingkungan yang ditimbulkan oleh bunyi atau suara bising yang tidak diinginkan dan mengakibatkan ketidakyamanan pada linkungan disekitarnya, tidak terkecuali saat berada didalam rumah. Bunyi bising dapat merambat masuk melalui dinding dan akan merusak kenyamanan saat berada didalam rumah. Cara terbaik untuk mencegah masalah kebisingan adalah membangun dinding ruangan dengan bahan bangunan yang dapat mengurangi kebisingan atau kedap suara. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah inovasi dalam pembuatan batako dengan melakukan sebuah ekperimen dengan mencampurkan abu sabut kelapa dan mengurangi berat agregat halus untuk variasi campuran, 0% (batako konvensional), 10%, 20%, dan 30%. Kemudian dilanjutkan dengan pengujian berat jenis, kuat tekan dan uji kebisingan pada batako setelah kering. Pengujian benda uji dilakukan pada batako yang telah berumur 14 hari, dari hasil uji berat jenis pada pembuatan batako dengan subsitusi abu sabut kelapa terbukti dapat mengurangi berat volume pada batako. Dari hasil analisa dan pengujian kuat tekan, nilai kuat tekan terus mengalami peningkatan pada variasi 10% dan 20%, dan nilai kuat tekan kembali turun secara signifikan pada persentase penambahan 30%. Kemudian dari uji penyerapan suara pada batako yang memiliki respon penyerapan suara yang baik terdapat pada komposisi 30% massa abu sabut kelapa dengan menghasilkan tingkat penyerapan sebesar 34,6 dB dari sekitar 100 dB suara yang datang dari sumber suara. banjr rencana adalah dengan metoda Distribusi Log Pearson Type III. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metoda Melchior dengan periode Q25 = 209,292 m3/detik dan Haspers =431,298 m3/detik.

References

Christina E. Mediastika, Ph. D. 2005 . Akustika Bangunan. Penerbit : Erlangga, Jakarta.

Departemen PU, 1989. SNI 03-034-1989, Bata beton untuk pasangan Dinding, jakarta.

Anizar. (2009). Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Industri. Yogyakarta Graha Ilmu.

Agung Prayoga, (2018). Analisa pengaruh sabut kelapa sebagai bahan campuran material batako terhadap uji kuat tekan. Medan : Universitas Medan Area.

Alexander. 2011. Kajian Kuat Tekan Beton (Compressive Strenght) pada Beton dengan Campuran Abu Serabut Kelapa (ASK). Rekayasa Sipil.

Hendra Taufik. 2013. Pengaruh Pemakaian Abu Serabut Kelapa (ASK) sebagai Substitusi Semen pada Mortar. Jurnal Fakultas Teknik Universitas Riau.

Nugroho. 2014. Tinjauan Kualitas Batako dengan Pemakaian Bahan Tambah Limbah Gypsum. Naskah Publikasi Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Simbolon T. 2009. Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan yang Terbuat dari Styrofoam-Semen. Universitas Sumatra Utara.

Mulyono, T. 2005. Teknologi Beton. Yogyakarta.

Mediastika. 2009. Akustika Bangunan. Surabaya.

Muhammad, marfanklin. (2016). Pengaruh penambahan serat sabut kelapa pada pembuatan beton ringan cellular lightweight concrete. Univeritas Negeri Surabaya.

Daryanto. 1994. Pengetahuan Teknik Bangunan. Penerbit: Rineka Cipta, Jakarta.
Published
2023-03-01
How to Cite
Yudha, T., Marni, E., & Kordelia, C. (2023). PENGARUH PENGGUNAAN ABU SABUT KELAPA PADA BATAKO TERHADAP PENGURANGAN KEBISINGAN. Journal of Applied Engineering Scienties, 5(3), 098-115. Retrieved from https://ojs-ft.ekasakti.org/index.php/JAES/article/view/96

Most read articles by the same author(s)