PENGARUH LIMBAH KAWAT BENDRAT DARI PROYEK KONSTRUKSI PADA CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL
Abstract
Pada pekerjaan konstruksi bangunan memiliki banyak aspek penting, salah satunya yaitu beton yang merupakan bahan dasar yang digunakan. Kuat tekan beton adalah kemampuan beton untuk menahan beban maksimalnya. kemunculan sisa material kawat bendrat menjadi perhatian utama untuk mengurangi dampak lingkungan dan memaksimalkan sumber daya, dengan pemanfaatannya dalam campuran beton. Dimana untuk mengetahui bagaimana hasil penambahan limbah kawat bendrat variasi 0,2%, 0,4%, dan 0,6% terhadap kuat tekan beton dan mengetahui berapa persentasenya untuk memperoleh nilai kuat tekan maksimum. Metode penelitian yang diterapkan yaitu metode Kuantitatif Eksperimental yang dilakukan di Laboratorium Beton Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kesimpulannya yaitu perbandingan antara beton normal dengan beton penambahan serat kawat bendrat 0.2%, 0.4% dan 0.6% didapatkan nilai rata-rata kuat tekan beton pada umur 28 hari adalah Beton normal: 23.0 N/mm², Beton normal dengan kawat bendrat 0.2%: 22.6 N/mm², Beton normal dengan kawat bendrat 0.4%: 21.85 N/mm², Beton normal dengan kawat bendrat 0.2%: 21.4 N/mm². Jadi dari hasil penelitian ini terlihat penurunan kekuatan terhadap kuat tekan beton normal. Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai kuat tekan maksimum serat kawat bendrat pada umur 28 hari sebesar 0.2% dengan nilai kuat tekan 22.6 N/mm².
References
Arman, A (2023). Peingaruh Peinambahan Seirt Kawat Beindrat Teirhadap Kuat Teikan Dan Kuat Tariik Beiton Normal. Jurnal Teiknologii dan Komuniikasii. Vol.1 No1: Januarii 2023
ACIi 544 IiR-96. 2002. Statei Of thei Art Reiport on Fiibeir Reiiinforceid Concreitei. Acii Commiitteiei 544.
ACIi 116R-00. (2000). Ceimeint and Concreitei Teirmiinology.
ASTM C.33-90. Meithod for Standard Speiciifiicatiion For Concreitei aggreigatei.
ASTM C.33-86. Standard Speiciifiicatiion for Concreitei Aggreigatei.
ASTM C.33-95. Standard Speiciifiicatiion for Concreitei Aggreigateis.
Briitiish Standard Iinstiitutiion. (1982). Meithods for Sampliing and Teistiing of Mateiriial Aggreigateis Sands and Fiilleirs. BS 812: Part 1-4. BSIi. Eingland.
Hadriipramana, P, dkk.2021. Meimahamii Teiknologii Beiton Deingan Praktiikum. Meidan: Umsu Preiss
Kriisna, M. 2018. Peingaruh peinambahan seirat kawat beindrat pada beiton mutu tiinggii teirhadap kapasiitas kuat teikan dan kuat leintur. (Skriipsii). Uniiveirsiitas Lampung
Hugo, R.2020. Variiasii Peinambahan Siiliica Fumei Teirhadap Beiton Seilf Compactiing Concreitei (SCC). (Skriipsii). Uniiveirsiitas Bung hatta.
Iikhwan, M. 2019. Peimanfaatan Liimbah Beiton Siisa Peingujiian Laboratoriium Seibagaii Peinggantii Agreigat Kasar Pada Triialmiix Beiton Fc’ 34. (Skriipsii) Uniiveirsiitas Eika Saktii Padang
Mulyanii A.A. 2014, Peingaruh peinggunaan liimbah beiton seibagaii agreigat kasar dan Agreigat halus teirhadap kuat teikan beiton normal, jurnal momeintum vol 16, 1-7
PBIi 19971 N1-2. Bandung: Deiparteimein Peikeirjaan umum
Rasdiany, A. N., Akmal, F., Pasaleron, R., Dafrizal, D., Ningsih, R., & Rahman, I. (2024). Systematic Literature Review: The Impact of Social Competence on Teacher Communication Intelligence. Jurnal Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah, 9(2), 239-251.
Pratama, w. 2019. Peingaruh peinambahan seirat kawat beindrat pada Beiton Teirhadap kuat teikan beiton normal. (skriipsii). Uniiveirsiitas bung hatta
Riilya rumbayan, dkk. 2019, Teiknologii Beiton: poliimdo preiss
Seityowatii, Eindii Wahjunii, dkk. 2021. Teiknologii beiton 1. Malang: Meidiia Nusa
SNIi 03-2834-2000. (2000). Tata Cara Peimbuatan Reincana Beiton Normal. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SNIi 2493. 2011-Tata Cara Peimbuatan dan Peirawatan Beinda Ujii Beiton dii Laboratoriium. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SNIi 6369. 2008. Tata Cara Peimbuatan Kapiing Untuk Beinda Ujii Siiliindeir Beiton
SNIi S-04-1989 F. (1989). Speisiifiikasii Bahan Bangunan Bagiian A. Jakarta: Deiparteimein Peikeirjaan Umum.
SNIi 7656. 2012. Tata Cara Peimiiliihan Campuran Untuk Beiton Normal, Beiton Beirat dan Beiton Massa. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SNIi 03-2495. 1991. Speisiifiikasii Bahan Tambahan Untuk Beiton. Bandung: Deiparteimein peikeirjaan umum.
SNIi 03-3976. 1995. Tata Cara Peingadukan Peingeicoran Beiton. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SNIi 03-1972-1990. Meitodei Peingujiian Slump Beiton Seimein Portland.
SNIi 03-1750-1996. Mutu dan Cara Ujii Agreigat Beiton
SNIi 4810. 2013. Tata Cara Peimbuatan Dan Peirawatan Speisiimein Ujii Beiton Lapangan (ASTO C31-10).
SNIi-03-6821. 2002. Speisiifiikasii Agreigat Riingan Untuk Beiton Ceitak Beiton Pasangan Diindiing. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SNIi-02-6826. 2002. Meitodei Peingujiian Konsiisteinsii Normal Seinmein Portland Deingan Alat Viicat Untuk Peikeirjaan Siipiil. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SNIi-15-2049. 2004. Seimein Porland. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SNIi-2847. 2013. Peirsyaratan Beiton Struktural Untuk Bangunan Geidung. Jakarta: Badan Standardiisaii Nasiional.
SK.SNIi T-15-1991-03 Tata Cara Peirhiitungan Struktur Beiton Untuk Bangunan Geidung.
SK.SNIi S-18-1990-03. Speisiifiikasii Bahan Tambahan untuk Beiton.
SK.SNIi T-15-1990-03. Tata Cara Peirhiitungan Struktur Beiton Untuk Bangunan Geidung. Bandung: Yayasan Leimbaga Peinyeiliidiikan Masalah Bangunan.
Zulkarnaiin, F. 2021. Teiknologii Beiton. Meidan: Umsu Preiss.