OPTIMALISASI PENGATURAN SIMPANG BERSINYAL DENGAN METODA LATM KAWASAN SIMPANG WAHIDIN KOTA PADANG
Abstract
Permasalahan transportasi ini sangat sering terjadi pada area persimpangan, yang mana akan mengakibatkan kepadatan/ kemacetan arus lalu lintas, tundaan kendaraan, bahkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Salah satu kawasan persimpangan yang sering terjadi permasalahan adalah kawasan simpang wahidin, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, yang merupakan salah satu jalur transportasi dengan aktivitas yang cukup besar di Kota Padang karena pada kawasan persimpangan ini merupakan jalan penghubung antara beberapa institusi pendidikan, perkantoran, SPBU, pusat perbelanjaan dan juga terdapat Rumah Sakit Umum. Arus lalu lintas terbesar terdapat pada lengan simpang pendekat Timur, Jl Sawahan V dengan nilai derajat kejenuhan 0.93 dengan kategori pelayanan D. Optimalisasi kinerja simpang dilakukan dengan metode LATM dengan 3 alternatif yaitu dengan mengubah pengaturan lampu lalu lintas dengan memperlama waktu hijau dan mengubah waktu all red dan kuning pada setiap lengan. Selanjutnya, alternatif 3 dipilih karena menghasilkan nilai yang lebih baik dibanding dengan alternatif lainnya ditinjau dari nilai DS dan panjang antrian. Hasil dari optimalisasi cukup baik dengan nilai derajat kejenuhan pendekat Selatan 0.75, pendekat Timur 0.75, dan pendekat Barat 0.74. Hal ini membuat panjang antrian menurun dari nilai sebelumnya. Nilai anjang antrian pada pendekat Selatan 105 m, pendekat Timur dari 125 m menjadi 107.92 m dan pendekat Barat dari 122.79 m menjadi 120.93 m. Namun tingkat pelayanan jalan tetap dari kategori D, dengan nilai tundaan simpang rata-rata 28.69 det/smp dari 37.21 det/smp. Nilai tersebut sudah mendekati nilai batas kategori tingkat pelayanan jalan C yaitu 25 det/smp yang berarti tujuan dari metode LATM menjadikan simpang saling berhubungan dan terkoordinasi dengan baik sudah tercapai.